Powered By Blogger

Senin, 30 Mei 2011

Semestinya Begini Begitu

Kembali dengan semua ini sama seperti dahulu yang tiada bedanya. Angka 6 itu terus berulan-ulang dikeidupan, pikiran serta apa yang ada disekitaku. Aku, engkau, semua orang tak menyadarinya, apakah ini akan berakhir dengan begitu adanya ataukah dengan angka yang lain. Tak ada yang dapat bersama hingga waktu itu datang. Satu pergi, satu yang lain datang, datang dan hilang.
Perlu kalian semua ketahui bahwa seseorang yang selalu mengganggu pikiranku tidak lain adalah dia. Semua begitu menyebalkan ketika aku tak berkutik di dekatnya. Terjadi ketidak-singkronan antara saraf sensorik dan motorik penyusun tubuhku, serasa seperi orang yang lumpuh, namun digerakkan dengan orang lain yang tak becus mengurusi urusannya sendiri.
Sebenarnya ini bukan masalah yang cukup serius untuk dimengerti apalagi dipahami, hanya saja ada saja orang lain yang menghalangi jalan itu. Sesuatu yang mestinya dapat aku lakukan dengan sendiri dan tak perlu membuang-buang waktu, mereka dapat menggagalkannya. Entah apa yang ada dipikiran mereka, seolah tak ada yang dapat mereka lakukan selayaknya yang lain ketika mereka terus dan terus membuntuti pikiranku.
Semua memang layaknya terjadi, namun semestinya begini, bukan begitu...